14 Desember 2009

Sholat Subuh di Masjid Jami An-Nur

Seminggu, mengamati jamaah sholat subuh di Masjid Jami An-Nur. Sungguh, problematika umat yang kian hari diuji dengan pelaksanaan sholat subuh berjamaah yang tidak pernah ramai. Dulu, semasa kecil saya melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid At-Taqwa kampung Curug Sangereng kelahiranku. Juga hampir sama, nyaris tak ada jamaahnya, yang ada kakek dan dua orang makmum dibelakangnya.

Shalat subuh memang shalat wajib yang paling sedikit jumlah rakaatnya; hanya dua rakaat. Namun ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit.

Saya, anda dan kita semua terlena dengan malam yang panjang. Padahal Alloh SWT memerintahkan shalat subuh berjamaah di masjid, bukankah Nabi SAW bersabda yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa “sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung didalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak. Sungguh, aku ingin menyuruh melaksanakan sholat, lalu sholat itu ditegakkan, kemudian aku perintahkan sesorang untuk mengimami shalat bersama orang-orang. Kemudian beberapa lelaki berangkat bersamaku dengan membawa kayu yang terikat, mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat berjamaah, sehingga aku bakar rumah mereka (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Coba kita bayangkan, betapa agung permasalahan ini dan betapa besar kejahatan dalam persolan ini, sampai-sampai Rasulullah SAW pemimpin yang dikenal dengan kasih sayang dan kelembutan terhadap umatnya---hendak membakar rumah-rumah mereka.

Beliau sebenarnya ingin menyelematkan umatnya dari api akhirat, dengan menakuti-nakuti mereka dengan api dunia. Meski antara api akhirat dan api dunia sungguh begitu jauh perbedaannya.

“Sesungguhnya dua shalat (subuh dan isya) adalah sholat yang berat bagi orang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang ada dalam sholat subuh dan isya’, maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak.” (HR Akhmad dan An-Nasa’i)



Shalat subuh adalah standar nilai sebuah umat, umat yang lalai akan subuh berjamaah, adalah umat yang tidak berhak mendapat kejayaan, akan tetapi berhak untuk diganti dengan yang lain. Umat yang menjaga shalat subuh berjamaah adalah umat yang berhak untuk tegak kokoh dimuka bumi.

Shalat subuh mengikat ketergantungan umat muslim pada Rabbnya sejak pagi –sebagai permulaan hari, dengan demikian umat islam memulai harinya dengan ketaatan , dzikir sholat dan do’a.



Shalat subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan dan perlindungan Allah sepanjang hari.



Apakah menurut anda, masyarakat yang ideal adalah terdiri dari mereka yang mempunyai jabatan, kekuasaan, harta dan ketenaran?

Apakah menurut anda, masyarakat ideal adalah masyarakat yang terdiri dari para dosen di perguruan tinggi meski mereka orang-orang sekuler, atau para pakar dan ilmu pengetahuan – walau mereka itu rapuh, atau pedagang dan pemilik pabrik yang besar – sekalipun mereka ingkar?

Masyarakat yang ideal hakiki adalah mereka yang terdiri dari orang-orang yang menjaga shalat subuh berjamaah!.



Carilah mereka yang lulus dalam ujian Allah SWT!.



Sesungguhnya saat ini yang rusak dalam masyarakat jauh lebih banyak dibanding orang- orang shaleh yang melaksanakan sholat subuh, orang-orang munafik di masyarakat lebih banyak ketimbang orang-orang jujur yang melaksanakan shalat subuh berjamaah. Begitu mudah menghitung orang-orang yang merindukan kebaikan, kemudian ia campakkan hangatnya kasur, nikmatnya istirahat dan kenikmatan dunia.

Pernah, salah seorang penguasa Yahudi, menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam kecuali pada satu hal. Ialah bila jumlah jamaah shalat subuh mencapai jumlah jamaah shalat jum’at.

Entah perkataan ini memang diucapkan orang Yahudi atau tidak, yang pasti ini benar adanya.



Ada catatan yang mungkin terdengar aneh, namun begitu penting. Dalam surat Al-Isra’



”Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (Q.S Al-Isra’)



Ayat ini membicarakan tentang dekatnya pergantian Bani Israil, Posisi kaum akan diganti umat Islam. Artinya kendali dunia diberikan kepada umat islam yang baru. Kendali ini tidak akan mampu dipegang kecuali orang-orang yang menegakan shalat subuh.

Bahkan yang lebih mencengangkan lagi adalah pertolongan Allah SWT tidak akan tiba kecuali setelah Allah menyampaikan perintah tentang sholat Subuh.

Bacalah ayat ini dengan penuh tadabbur (perenungan) ;


” Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Semoga saya,anda dan kita semua bisa melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid.....!

Label: