26 November 2009


Anak Kecil Penjual Koran




Setiap pulang kerja, saya melewati lampu merah disekitar Jl Veteran Tangerang, di trotoar selalu ada pengemis yang meminta-minta, tak sengaja saya melihat anak kecil perempuan yang menurut saya umurnya sekitar 11 tahun sedang bercanda dengan pengemis itu, ketika saya memperhatikan pengemis dan anak kecil itu sedang bercanda mereka jadi salah tingkah, “eh…itu ada yang ngeliatin kita….malu” gumam sang pengemis ke anak penjual Koran itu. “lagian bapak godain saya …..orang saya lagi jualan…”, jawab anak kecil itu.

Keakraban, canda tawa dari pengemis dan anak penjual Koran itu seperti anak dengan ayahnya, terbersit dalam hati ini ingin bertanya ke anak kecil itu untuk menanyakan “kamu tinggal dimana?, sekolah kelas berapa? Ayah kamu dimana?”, karena lampu hijau akhirnya saya langsung melaju.

Saya sangat merasakan keakraban antara bapak pengemis dengan anak penjual koran itu, menurut saya kemungkinan besar ayah anak itu tidak bertanggung jawab, anak sekecil itu menanggung beban berat yang seharusnya merasakan kehangatan kasih sayang dari ayahnya, pendidikan layak untuknya dan bisa bermain dengan teman-teman sebayanya.



Dari pengamatan-pemahaman seperti itu saya menemukan kearifan, pandangan hidup saya jadi berputar bahwa masih banyak anak yang terlantar, yang seharusnya mendapatkan hak pengasuhan dari kedua orang tuanya, terutama ayahnya. Jadi teringat kisah-kisah nyata anak terlantar yang dituangkan dalam buku karya Irwan Rinaldi ”Aku Mau Ayah”.

Label: