01 Desember 2009


Membesarkan Orang Lain


Kita akan dianggap menjadi orang besar ketika kita membesarkan orang lain, kita dianggap menjadi pahlawan ketika kita memperjuangkan dan membela hak orang lain, sejarah mencatat berapa banyak orang yang sekarang namanya masih dikenal, masih disebut dan dikenang sepanjang masa karena perjuangannya membesarkan orang lain. Nabi kita Muhammad SAW sampai akhir hayatnya masih saja ketika wafat yang keluar dari mulut beliau kata “umati” umatku karena saking cintanya beliau kepada umatnya, perjuangan orang yang besar adalah membesarkan orang lain.

Maka sangat aneh ketika kita hanya memikirkan diri kita sendiri, merasa paling benar sendiri, merasa baik sendiri sehingga kebaikan kita tidak pernah sampai kepada orang lain.

Misalnya anda ditempat kerja diperlakukan oleh pimpinan anda semena-mena, hak anda selalu diminta atau misalkan pimpinan anda selalu melemahkan semangat anda, mengintimidasi anda dan sebagainya, maka percayalah lambat ataupun cepat secara tak sengaja pimpinan anda itu melemahkan dirinya sendiri, pimpinan anda sedang mencari kelemahannya sendiri dengan cara melemahkan anak buahnya sehingga pimpinan anda dimanapun berada kerjaanya akan selalu melemahkan, dirumahnya bersama anak istri akan melemahkan, dimasyarakat tempat tinggalnya akan melemahkan. Alhasil, dirinya sebenarnya akan menjadi pimpinan dan pribadi yang lemah tak berdaya, begitupun sebaliknya ketika bos anda memarahi anda ditempat kerja maka perhatikan apa yang terjadi……..

Beruntunglah anda ketika melakukan suatu kebaikan, anda tidak pernah tahu bahwa anda pernah melakukan suatu kebaikan. Bercita-citalah menjadi orang baik, karena tidak semua orang bisa menjadi baik, jangan bercita-cita menjadi ini itu, ingin menjadi ustadz, ingin menjadi insinyur, ingin menjadi presiden, ingin menjadi menteri, ingin menjadi hakim dan lain-lain, karena kemungkinan semua profesi bisa memungkinkan diri anda tergelincir kepada suatu keburukan yang tidak anda sadari.

Label: