13 Desember 2009


Membangun Peradaban


Hari ini, saya menghadiri pernikahan teman kerja di daerah Kota Serang Banten, tepatnya di Gedung PSPB MAN 2 Serang, Jl Ciwaru Raya No.1 A Serang. Mereka melangsungkan pernikahan, melengkapi separuh agama dengan mengikuti sunah Nabi SAW, semoga Saeful dan Ami menggapai rumah tangga yang saqinah mawaddah warrahmah. Membuat suatu peradaban baru dengan meneruskan keturunan yang sholeh dan sholehah demi kelangsungan ummat di muka bumi.

Ada satu momen yang tak akan pernah dilupakan dalam setiap pernikahan seseorang yaitu prosesi Ijab dan Qabul, kata “Ijab” dari segi hukum adalah ucapan pertama yang diucapkan saat akad sedang berlangsung dan “Qabul” adalah ucapan penerimaan atau persetujuan atas ucapan pertama.

Sang suami menyerahkan mahar kepada calon istrinya, maskawin ini bersifat lambang kesiapan dan kesedian suami untuk memberikan nafkah lahir kepada istri dan anak-anaknya, sebaiknya bersifat materi dan jumlahnya tidak harus banyak bahkan di zaman Nabi SAW cincin besi pun jadi maharnya karena kata nabi SAW (khoerussodaaqi ai saruhu) “sebaik-baik maskawin adalah seringan-ringannya” namun Al-Quran juga tak melarang untuk memberi maskawin sebanyak mungkin? Karena perkawinan bukan akad jual beli, maskawin bukan harga dari seorang perempuan dan suamilah yang berkewajiban menyerahkan maskawin karena suami yang berkewajiban memberikan nafkah untuk keluarganya.



Sahabat, selamat menempuh hidup baru, Saeful dan Ami, Mardi dan Heni (saya sebutkan Mardi dan Heni karena minggu kemarin juga saya menghadiri pernikahan mereka di Kota Serang). Selamat membangun peradaban umat dengan mencetak generasi yang sholeh dan sholehah. Amin.

Label: