02 Mei 2010


Rejeki dari Alloh SWT
Banyak sms yang bertanya kepada saya masalah rezeki, saya bilang bahwa rezeki itu tidak harus berbentuk materi seperti banyaknya uang misalnya, rezeki itu bisa berupa hubungan yang harmonis didalam keluarga, bisa juga hubungan yang baik dengan tetangga, terkabulnya do’a, kesempatan yang kita miliki sekarang, bahkan bisa juga kenikmatan bisa memahami isi Al-Quran atau kenikmatan diberikannya keimanan dan keislaman yang mantap. Tetapi, kalau kita memahami kalau rezeki hanya berupa materi saja misalnya banyaknya harta atau kekayaan, bukankah kekayaan yang hakiki adalah kesehatan, berapa banyak orang kaya yang mengatakan ketika sakit ia rela uangnya habis asalkan dirinya bisa sembuh dari penyakitnya.
            Ada juga yang bertanya, kenapa kok saya tidak diberikan rezeki yang banyak? Atau kenapa rezeki saya susah, semuanya kembali ke anda masing-masing dalam memahami rezeki. Alloh SWT maha tahu keadaan diri kita, bisa jadi kalau kita diberikan kekayaan terus kita sombong, bisa jadi kalau kita diberikan jabatan atau pangkat terus tidak bisa memegang amanat. Sungguh, Alloh SWT mengetahui apa yang tersembunyi dan terbetik di hati kita, maka sudah selayaknya kita banyak bersedekah karena sedekah meluaskan rezeki kita, menolak musibah dan mendekatkan kita kepada Alloh SWT.
            ”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS Al-Baqarah :261)
            ”Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Baqarah :195)
            ”Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS Al-Baqarah :215)
            Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS Al-Baqarah :245)
            ”Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa`at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al-Baqarah :254)
            ”Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS Al-Baqarah :268)