27 Juli 2011


Ridho Allah adalah ridhonya orang tua.

Kisah Suraij al ‘Abid

Adalah Suraij al Abid, seorang hamba yang taat dan tekun beribadah. Suatu hari, ketika sedang bersembahyang, ia dipanggil oleh ibunya. Ada keraguan di dalam hatinya, antara melanjutkan ibadahnya, atau menyahut panggilan sang ibunda. Sampai akhirnya sang Suraij melanjutkan sembahyangnya meskipun sang ibu sudah memanggil beberapa kali. Terluka dan tersakiti hatinya, akhirnya sang ibunda berdoa: “Ya… Allah, sesungguhnya anakku telah mengabaikan panggilanku. Maka janganlah kau matikan ia sebelum ia mendapatkan fitnah yang keji bersama seorang perempuan hina…”



Dan ternyata Allah SWT kabulkan doa sang ibunda, yaitu ketika hujan turun di suatu hari, sehingga memaksa seorang perempuan pezina yang sedang berjalan untuk berteduh dari derasnya hujan di rumah ibadah di mana Suraij sering menghabiskan waktunya untuk menghadap Tuhannya. Dan ternyata seorang penggembala kambing juga ikut berteduh di sana. Sampai akhirnya ketika syaithan berhasil memperdayai sepasang manusia ini, dan akhirnya mereka berbuat maksiat di sana.



Sampai akhirnya ketika sang bayi lahir dari perempuan tersebut, masyarakat bertanya tentang siapa ayahnya, dan dengan serta merta sang wanita pezina mengatakan: “Sesungguhnya… ayah dari bayi ini adalah Suraij, seorang hamba yang menghuni rumah ibadah di sana…”



Besarnya otoritas ibunda



Ridho allah adalah ridhonya orang tua. Kebahagiaan kita di dunia dan akhirat adalah implikasinya. Rasulullah SAW sering menyandingkan amalan-amalan seperti jihad dan shalat dengan amalan berbakti kepada ibunda. Temukan, apa saja keutamaan yang diberikan Allah SWT kepada seorang perempuan yang kita panggil ibunda.



Berhati-hatilah kalau kamu masih punya ibunda



Ketika kita masih punya si “wanita mulia” ini di rumah, maka berhati-hatilah dalam bersikap dan berinteraksi dengannya. Sering sekali kita beranggapan biasa saja terhadap perbuatan “kecil” kita kepada ibunda, padahal perilaku itu melukainya. Padahal perbuatan itu ada ganjarannya, dan tidak sekedar ganjaran melainkan ganjaran yang langsung kita terima di dunia bahkan beberapa saat saja setelah kita melukai perasaannya. Makanya, ketahuilah perbuatan dan perilaku apa saja yang kita akan dianggap telah mendurhakainya ketika perbuatan tersebut kita lakukan.



Berbahagialah kalau kamu masih punya ibunda



“Merugilah orang yang hidup bersama ibunya, sedangkan ia di akhirat tidak masuk ke dalam syurga” (Al-Hadits). Ibunda kita adalah tiket kita ke syurga. Beliau adalah kunci masuk kita ke pintu syurga, bukan sembarang pintu, melainkan pintu yang paling tengah. Makanya, ketahuilah perbuatan apa saja yang harus kita lakukan untuk ber-birrul walidain kepadanya. Berbaktilah kepadanya karena dialah tiket kita ke syurga.

Ada lagi pengalaman dari teman saya, ada anak soleh belajar mengaji kesana kemari tetapi tidak izin kepada ibunya, alhasil memang pintar si anak tersebut sambil mempraktekan ilmu agama yang dia dapat tetapi tiba-tiba badannya terasa sakit terutama dadanya sesak (engap) dan tidak bisa berkata-kata, diobatilah anak tersebut ke semua tempat namun hasilnya tidak sembuh-sembuh. Ada yang menyarankan coba bawalah kepangkuan ibunya, lalu ibunya mengusap kedada sang anak, seketika dada anak itu tidak sesak lagi.
Subhanalloh begitu dahsyatnya kekuatan do'a seorang ibu. Ibu merupakan wujudnya Alloh SWT di dunia ini.
Kita melakukan perbuatan baik saja seperti pergi mengaji harus meminta izin orang tua, ridho atau tidak orang tua kita, karena efeknya bisa langsung dirasakan.





Rabbigfirli …waliwalidayya warhamhuma kama robbayani shogiro........

Label: