20 Juni 2011


Kasih Sayang Ibu

Bagi kita yang Ibunya masih hidup, berkunjunglah dan bagi yang telah tiada do'akan dan muliakanlah perempuan, saudara perempuan Ibu, Ibu mertua atau semua perempuan harus dimuliakan. Betapa tidak, karena seorang Ibu kita bisa lahir ke dunia, perjuangan dan kasih sayang dari beliau tak pernah putus, meski tiap detik kita melukai hatinya, bisa karena perbuatan atau kata-kata kita yang nadanya lebih tinggi darinya atau bahkan karena beliau sering kecewa terhadap kita sehingga beliau meneteskan air mata.

Dari semenjak dalam kandungan, beliau menahan penderitaannya, rasa sakitnya kian bertambah tetapi semakin hari kita semakin menyusahkannya, mencuci pakaian kita, menjaga waktu kecil kita, tak heran jika Rasul SAW mengatakan bahwa dosa terbesar kedua setelah dosa syirik adalah dosa terhadap kedua Ibu Bapak kita, terutama Ibu yang disebutkan sampai tiga kali. Pernah ada yang bertanya kepada Rasul SAW, " Siapa orang yang harus saya hormati dan patuhi ya Rasul ?". Kata beliau menyebutkan "Ibumu, ibumu, ibumu kemudian Bapakmu". Karena Rasul SAW tahu betul orang yang bertanya adalah orang yang tidak berbakti kepada kedua orang tuanya, maka amalan yang cocok untuk orang tersebut adalah berbuat baik kepada kedua orang tuanya.

Rasul SAW sangat memuliakan wanita, karena beliau sendiri ditinggal wafat Ibunya ketika usia 6 tahun ketika diajak berziarah ke makam ayahnya, lalu Ibunya jatuh sakit kemudian meninggal dunia. Bisa dibayangkan oleh kita betapa sedihnya Rasul SAW kehilangan orang yang sangat dicintainya, usia dimana sedang butuh kasih sayang seorang Ibu, tetapi Ibunya telah tiada. Rasul SAW menjadi anak yatim fiatu disaat membutuhkan belaian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Maka bagi anda, kita dan semuanya yang merasa selama ini sering melukai hati Ibu, segera memohon ampun kepadanya dan bagi yang merantau segera pulang atau berkirim kabar kepada beliau, kita sering menyakitinya tetapi do'a tulusnya tak pernah putus menyertai kita, kesuksesan kita sekarang berkat do'a darinya.

Karakter apapun dari seorang Ibu, naluri kasih sayangnya akan tetap ada. Hatinya selalu terikat kepada anaknya. Jika ada Ibu yang tega itu karena keadaan yang membuat seperti itu, hati kecilnya tetap berdo'a untuk anak-anaknya. Sayangi dan cintai Ibu kita.

wassalam wr wb.

Ibu, aku menyayangimu