Ada yang bertanya soal pernikahan, kenapa harus mencari yang sekufu (setaraf/sejajar) dengan salah satu pasangannya, entah itu dalam hal harta, keturunan, kecantikan/ketampanan dan Agamapun kadang harus dijadikan alasan sekufu karena dikita sekarang banyak yang katanya mengerti agama sehingga harus selevel dalam fikroh, dalam perjuangan dan lain-lain. Saya tidak menyudutkan kepada salah satu aktivis tarbiyah yang menjelaskan kepada muridnya bahwa harus mencari yang sekufu dalam hal beragama. Saya jadi bingung, ko ada saja yang masih membedakan sekufu atau tidak dalam agama. Memang yang dimaksud dengan lidieniha (agamanya) maksudnya memang satu agama itu pasti, tetapi kenapa dalam hal memahami agama harus sama/sekufu. Kalau kita mau merujuk kepada Nabi SAW bahwa beliau mendapatkan istri Siti Khadijah, berbeda usia, berbeda harta, berbeda keturunan (yang pasti keduanya dari keturunan yang baik/suci). Beliau berdua memang berbeda tetapi ada kesamaan bahwa Nabi Muhammad SAW itu pria yang jujur (al-amin) semasa mudanya sehingga Khadijah tertarik kepada beliau (pada saat itu Muhammad belum diangkat menjadi Rasul) dan orang pertama yang mengakui dan masuk islam adalah istri beliau. Maksud saya adalah bahwa Muhammad dan Khadijah ini pasangan yang bisa saling menguatkan dikala suka dan duka. itu yang sebenarnya lebih penting dibandingkan dengan segalanya.
sudahkah anda menemukan pasangan yang bisa saling menguatkan dalam hidup?
salam hangat,
Udin Syamsudin
0 Komentar:
Posting Komentar
<< Home