06 Agustus 2009

Belajar Keikhlasan

Belajar keikhlasan bisa dimana saja, asal ada kemauan dari kita untuk sedikit demi sedikit ikhlas menerima apapun yang terjadi pada kita. Bukankah matahari begitu ikhlas menyinari bumi, ia tunduk patuh terhadap ketentuan Allah SWT. Rumus keikhlasan ternyata adalah memberi bukan menerima, semua yang ada dibumi ini adalah memberi dan kita manusia menerima pemberian darinya. sebagai konsekuensinya kita harus tunduk patuh terhadap peraturan dan ketentuan dari Allah SWT, maka diperintahkanlah supaya kita sholat sebagai wujud kepasrahan hati dan jasad menerima perintahNya. Tapi kenapa ada orang yang sudah sholat tetapi masih tidak benar perilakunya, berarti dia baru sholat secara jasad tetapi hatinya tidak sholat. ada juga yang mengatakan bahwa saya lebih baik tidak sholat dan hanya berbuat kebaikan saja, sing penting saya tidak merugikan banyak orang. persoalannya bukan merugikan orang atau berbuat kebaikan. sholat itu adalah bentuk kepasrahan, ketundukan hati dan jasad seseorang maka apakah bisa disebut orang itu berbuat ikhlas kalau disuruh sholat saja ia tidak mau.


Keikhlasan akan berdampak positif dalam kehidupan seseorang dan masyarakat, bisa dibayangkan kalau semua orang memberi maka tidak ada kesulitan dalam hidup ini, misalnya sopir angkot ikhlas dimarahi penumpangnya, guru ikhlas dimarahi anak muridnya, kyai atau ustadz ikhlas dihujat umatnya. karena semuanya menerima apapun yang diberikan oleh makhluk Allah yang lain kepada dirinya. sehingga yang terjadi adalah ketentraman, kebahagiaan


Rasanya memang tidak mungkin keikhlasan abadi ini terjadi didunia karena keikhlasan sesunggungnya berada disurga, tetapi bukan berarti tidak mungkin karena keikhlasan itu adanya pada hati seseorang. bisa jadi hati anda lebih ikhlas dari saya ketika atasan anda memarahi diri anda ditempat kerja. sayangnya manusia itu lebih panas dari sinar matahari kalau sudah marah, bahkan dunia ini bisa hancur dikarenakan panasnya hati manusia, Naudzubillah. contohnya Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki bisa meluluhlantahkan negeri Jepang itu.


Pantas kalau Allah SWT menegaskan kepada syetan bahwasanya kamu tidak akan bisa menggoda hamba-hambaku yang ikhlas, tetapi memang jumlahnya sangat sedikit sekali seperti apa yang digambarkan dalam Al-Quran.


Belajarlah keikhlasan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini


salam ikhlas,


Udin Syamsudin

1 Komentar:

Blogger Mamah Ani berkata...

setuju !!!
bersyukur dan ikhlas, adalah kunci kehidupan yang tentram bahagia, tenang damai sentausa, bisa full energi, full manfaat dan Insya Allah berhasil

Jumat, Agustus 14, 2009 10:07:00 AM 

Posting Komentar

<< Home